Kali ini, saya akan menceritakan sebuah kisah dari
empat buah lilin, yang menyala di suatu kamar tidur seorang anak kecil. keempat
lilin ini menyala pada malam hari.
Sebelum saya memulai untuk bercerita, mari kita buat
suasana yang sunyi, tiada suara lain kecuali mendengarkan cerita saya, dan
sambil merenungkan (membayangkan) agar teman-teman semua bisa meresapi
maknanya.
Begini ceritanya
;
Di suatu kamar seorang anak kecil, ada empat buah
lilin yang menyala, dan sedikit demi sedikit habis meleleh.
Suasana begitu sunyi sehingga terdengarlah
percakapan antar mereka. “
Lilin yang pertama berkata ; “Aku adalah Damai”. “Namun
manusia tak mampu menjagaku: maka lebih baik aku mematikan diriku saja!”.
Demikianlah sedikit demi sedikit sang lilin padam.
Lilin yang kedua berkata : “Aku adalah Iman.”
Sayangnya aku sudah tak berguna lagi”. “Manusia tidak mau mengenal aku lagi,
untuk itulah tidak ada gunanya aku tetap menyala.” Begitu selesai bicara tiupan
angin memadamkanya.
Dengan sedih giliran Lilin ke tiga bicara : “Aku
adalah Cinta”. “Tak mampu lagi aku untuk tetap menyala”. “Manusia tak lagi
memandang dan menganggapku berguna”. “Mereka saling membenci, bahkan membenci
mereka yang mencintainya, membenci keluarganya”. Tanpa menunggu waktu lama,
maka matilah lilin ketiga.
Tanpa terduga ..
Masuklah anak kecil itu dikamarnya, dan melihat
ketiga lilin telah padam. Karena takut akan kegelapan itu maka anak kecil itu
berkata : “eeh, apa yang terjadi??, kalian harus tetap menyala. Aku takut akan
kegelapan!”.
Lalu anak kecil itu menangis tersedu-sedu..
Kemudian dengan terharu Lilin keempat berkata : “Jangan
takut, janganlah menangis, selama aku masih ada dan menyala, kita tetap dapat
selalu menyalakan ketiga lilin lainya :
“Akulah HARAPAN”.
Dengan mata bersinar, sang anak mengambil Lilin
Harapan, lalu menyalakan kembali ketiga lilin lainya.
Yang tidak pernah mati hanyalah HARAPAN yang ada dalam hati kita… dan masing-masing kita semoga
dapat menjadi alat, seperti sang anak tersebut, yang dalam situasi apapun mampu
menghidupkan kembali Iman, Damai, Cinta dengan HARAPAN-nya!
Hikmah yang bisa
diambil dari kisah diatas adalah :
1. Hidup tak selamanya terang, ada kalahnya angina
berhembus, meredupkan “lilin-lilin” kita
2. Dalam situasi dan kondisi sesulit apapun, jangan
sampai anda putus harapan.. terlebih harapan kepada yang Maha Kuasa.
3. Dengan Harapan, puji Tuhan kita bisa bertahan dan
dengan ijin-Nya kita bisa menyalakan “lilin” lain dalam perjuangan hidup kita.
0 komentar:
Posting Komentar
Komentar sesuai dengan kutipan diatas menurut pemahaman anda, harap komentar yang membangun dan bermanfaat.