Selasa, 22 Maret 2016

PAPUA SEPERTI BUKU TUTORIAL

Mari kita merenung. Saya sedang merenungkan. Papua. Buku tutorial. Dan mulai bertanya, apa perbedaan dari tiga kata ini..?. Mencoba mengejah.
            Papua adalah : nama dari suatu tempat yang diberikan oleh ‘orang tuanya’ (manusia yang pertama melihat tempat itu dan memberikan nama). Itu yang terbayangkan di benakku. Masih ada juga. Papua. Bila ada orang yang bertanya kepadaku, seketika aku keluar dari tempat itu, jawabannya adalah Papua.
            Tunggu, masih ada lagi. Didepan saya, orang lain menyebutkan nama Afrika, berarti yang terlintas di fikiranku adalah manusia berkulit hitam dan berambut keriting. Tetapi dari jauh orang asing memanggilku ‘hey orang Papua’ maka yang terbentang besar di benakku adalah ‘saya’.
                Saya kah..?. ‘itu bukan sa pu nama’. Ko salah, itu ko pu nama. Oh iya saya baru tahu kalau begitu, semua orang, barang, benda apa saja yang dari Papua itu namanya adalah Papua. Iya betul. Titik.

            Masih ada lagi. Buku. Buku adalah ah. Kalau pepata bilang jendela dunia. Pak guru bilag, biar pintar banyak belajar. Tapi kalo dosen bilang, ‘gak zaman’. Ah bisa juga. Tapi kata teman saya , buku adalah tempat persembunyian solusi dari berbagai permasalahan yang diciptakan manusia.
            Coba kalau digabungkan dengan kata tutorial. Buku tutorial. Berarti sebuah tempat yang didatangi banyak orang untuk melihat sebuah gaya, yang harus ditiru dan kemudian menjadi pintar. Atau dengan kata lain, Buku tutorial adalah, nama dari suatu tempat yang memberikan berbagai macam ilmu untuk dikembangkan, dan kemudian menjadi ahli dalam bidang yang ditujuinya.
            Wadooh. Ini sudah kemana lagi perenungan saya. Ohya masih ada lagi, saya harus gabungkan ketiganya baru saya akan simpulkan. Tapi bagimana saya memulai pertama untuk menggabungkanya. Ohya saya tahu. Ini awanya. ‘Papua seperti buku tutorial’. Kalau begitu saya lupa satu kata, ‘seperti’.
            Benar, kalau kata seperti, dalam kalimat ini menunjukan bahwa kata awal menyerupai kata akhir. Contohya, Papua menyerupai atau sama dengan buku tutorial. Ohya betul saya mengerti. Sekarang apa kesimpulannya..?. Tunggu, saya lagi mencari solusinya. Berarti kembali keatas lagi. Oh tidak.
            Papua seperti buku tutorial. Tempat (Papua) yang memberikan orang lain ilmu. Orang asing datang ke tempat itu dan mendapatkan tutorialnya. Kemudian kembali ke asalnya menjadi pintar. Pusat dari ilmu pengetahuan itu didatangi banyak orang asing dan belajar tutorialnya. Kembali lagi menjadi pintar.
            Orang asing yang datang itu tidak menemukan tutorial di daerah asalnya maka mereka datang ke tempat itu dan mencari solusinya. Berhasil. Mereka mendapati banyak tutorial, mereka kembangkan dan dan mereka lebih pintar. Mendapat lebih dari apa yang mereka cari. Mendapat banyak dari tujuan yang meraka tuju untuk mendapatkannya.
            Apa arti dibalik dua paragraph diatas ini..? Pertanyaan yang sebenarnya ada di dua paragraph ini. Inilah pertanyaannya. Orang asing dari luar Papua datang berekspedisi di Papua, datang melakukan penelitian di Papua, kembali mendapat  gelar sarjana, magister dan doctor di daerah asalnya. Kenapa orang asli Papua tidak bias melakukan hal itu sendiri?.

            Kenapa orang Papua sendiri yang adalah pemilik buku tutorial itu tidak mengindahkannya?. Kita semua adalah pemilik buku tutorial itu, tapi kenapa kita tidak melihat sendiri dan menjadi pintar. Mendapatkan apa yang mereka sudah ambil itu untuk kita sendiri. Kita sudah tinggal di tempat itu. Kita dekat. Kenapa mereka yang jauh datang dan mereka yang mendapatkan semuanya?. Aneh.
            Kam semua bisa jawab dengan jalur kalian masing-masing. Dibawa ini saya akan jawab jawaban saya. Nanti, ada yang sama dengan saya, ada yang beda, ada yang tidak ada jawaban. Yang tidak ada jawaban, mungkin baca dua kali. Biar bagimanapun harus ada jawaban. Karna kamu adalah pemilik buku tutorial itu. Oke.
            Sa pu jawaban tu begini, kadang menjadi sebuah pertannyaan tapi itulah jawaban saya. Coba begitu tu pemerintah daerah yang ada di Papua tu lengkapi fasilitas atau lab penelitian kah, yang berlabel sains. Kalau tidak, mungkin dong bangun tempat belajar di setiap daerah yang berstandar internasional saja.
            Tetapi, dua jawaban saya diatas ini masih jangka panjang. Ini yang jangka pendek. Sekarang ini musiman beasiswa di Papua, jadi coba jangan kirim hanya di sekolah pemerintahan, ilmu sejarah, dan lainnya saja, tapi utamakan di jurusan sains boleh.  Kirim banyak-banyak di empat jurusan sains seperti, Matematika,Fisika, Kimia, dan Biologi. Itu boleh. 
            Kalau sudah kirim banyak-banyak. Jangan hanya S1, terus sampai S3. Biar mereka kembali ke tempat itu. Buku tutorial itu mereka yang pegang, dan mereka yang kembali mengajar kepada generasi berikutnya. Pada generasi ke sekian, bangsa Papua akan disebut-sebut sebagai nomor dua dari bangsa Yahudi. Eh salah.
            Mulai dari generasi saya keatas. Mari kita bersama-sama merenung lagi agar bagimana kita merebut buku tutorial itu kembali di tangan kita sendiri. Kita semua sebagai orang asli dari tempat itu. Tugas kita hanya satu yaitu. ‘Memberitahu’. Bilang ke dia yang belum tahu.

            Sorry, kaget bangun, itu hanya sebuah mimpi dari seorang mahasiswa yang sedang menganyam pendidikan di tanah pasundan. Dari tempat asalnya buku tutorial yang tadi dalam mimpi itu.

10 komentar:

  1. Gan saya setuju, sa pu artikel jga mau hampir sma denga artikel ini. Sya ada ketik tapi belum pisting. Nanti dong krim pemerintahan trus baru nanti masyarakat papua yg korban karena persaingan pilitk dalam pesta demokrasi. Orang papua lemah total di sains. Inspiratif gan.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Itu sudah Anamee, Sa rasa kita terus belajar menjadi Budak yang pintar jadi, biar bisa dengar-dengaran sama Pawangnya.

      Terimakasih atas masukannya Gan, Anamee.

      Hapus
  2. Tulisan enak dibaca.

    Samgat Mencerahkan yg samar.

    BalasHapus
  3. Tulisan enak dibaca.

    Samgat Mencerahkan yg samar.

    BalasHapus
  4. Mntap Kak, Buat ade-ade ka ini ..

    BalasHapus

Komentar sesuai dengan kutipan diatas menurut pemahaman anda, harap komentar yang membangun dan bermanfaat.

Translate

Pengikut Web Ini

Popular Posts