Rabu, 04 Mei 2016

10 KATA PENCIPTA KEGAGALAN TERBESAR

Kerap kali manusia diantar kepada titik jenuh dalam perjuangan hidupnya. Baik dalam melakukan kegiatan sehari-hari ataupun kegiatan yang hanya sering dilakukan. Karena berbicara mengenai perjuangan hidup itu sangat panjang ceritanya.
Yang saya tuliskan dibawa ini adalah yang benar-benar saya alami sendiri dan sadar ketika hal itu berlansung lama. Sesuai dengan puisi yang pernah kita baca dahulu yang berjudul “Menyesal”. 


Dibawa ini ada beberapa kata yang membuat kegagalan terbesar dalam perjuangan hidup saya, mungkin juga anda. Para pejuang sejati dalam perjuangan hidup pasti tidak terlepas dari kata-kata ini, mari kita lansung saja melihat kata-kata tersebut.

1.   Nanti Saja
Sepenggal kalimat pendek ini yang hanya terdiri dari dua kata, ini bisa membuat suatu kegagalan terbesar, dan ini saya sangat sering katakana, ‘ah nanti saja, nanti baru sa kerjakan sudah, nanti saja baru sa pergi, nanti saja baru sa pulang, nanti saja baru sa kasih, dan lainnya yang berawalkan kata nanti saja.
Kata nanti ini artinya adalah sebuah kebijakan untuk menunda suatu kegiatan yang sebenarnya harus dilakukan sekarang, dan bila ditambahkan dengan kata saja, berarti keputusan itu mutlak, sudah diputuskan atau tidak ada perubahan lagi. Ini suatu kegagalan terbesar yang saya sangat sering katakana.

2.Tunggu Dulu
Selanjutnya ini, tunggu dulu. Hanya kurang beberapa persen dari nomor satu diatas. Kata tunggu ini merujuk kepada penundaan waktu sementara yang diputuskan oleh seseorang untuk melakukan suatu kegiatan. Ada dua pihak yang sedang mengerjakan suatu kegiatan kemudian tidak menepati perjanjian waktu yang sudah ditetapkan.
Seperti ‘tunggu dulu nanti sa kasi, tunggu dulu ini belum selesai, tunggu dulu sa belum kerjakan, tunggu dulu sa belum pergi/datang dan lain sebagainya. Suatu kegagalan terbesar. 

  3.   Bagimana Ee
Yang ketiga ini adalah kata tanya sebenarnya, tetapi dalam hal ini saya masukan dalam kategori kata sebuah penyesalan. Ini diucapkan ketika seseorang sedang mempertimbangkan suatu kegiatan yang harus dilakukannya, tetapi karena merasa diri kurang mampu makanya ia katakana, ‘bagimana ee, sa bisa ka tidak ee, sa kuat ka tidak ee, sa ikut ka tidak ee,’ dan lain sebagainya. Hal ini juga akan membawa saya dalam kegagalan terbesar dalam perjuangan hidup saya.

4.      Belum Waktunya
Ini juga salah satu keputusan yang dengan cepat dan kilat diputuskan seseorang. Kata ini memang dasarnya adalah tidak ada niat. Keputusan ini kalau sudah diucapkan, ia akan berhenti dengan cepat dan melanjutkan kegiatan lain. Hanya membahas atau beropsi pun tidak, karena ia yakin bahwa yang ia kerjakan itu lebih besar, jauh atau yang lainya.
Kata nanti saja, ini sering saya ucapkan ketika saya dihadapkan dengan suatu tugas atau tanggung jawab, ‘ini belum waktunya sa belajar, belum waktunya sa menulis, belum waktunya sa memimpin, belum waktunya sa pergi/pulang dan sebaganya. Ini juga memang menjadi suatu kegagalan terbesar dalam perjuangan hidup saya.

5.      Tidak Ada Waktu
            Sedikit agak mirip dengan poin empat, tapi kalau belum waktunya itu kan masih ada kesempatan lagi tapi ini tidak ada waktu berarti tidak ada kesempatan lagi. Bila seseorang mengatakan tidak ada waktu, berarti ia menolak suatu tugas yang diberikan orang lain dengan mentah-mentah.
Kata ini, dalam perjuangan hidup saya adalah kategori alasan. Haya sebuah alasan saja untuk tidak mau mengerjakan pekerjaan yang orang lain berikan.
            Kategori lain, hanya sebagai sebuah ego, bila yang memberikan tugas itu adalah level tua dari saya. Tapi kalau level mudah mungkin egonya berubah menjadi keempat poin diatasnya. Seperti, ‘sa tidak ada waktu untuk jalan, sa tidak ada waktu untuk membaca, tidak ada waktu untuk bekerja dan lain sebagainya. Suatu kegagalan terbesar.

6.      Itu Gampang
            Nah ini lagi. Menganggap remeh terhadap suatu kegiatan yang belum tentu seseorang lakukan. Saya sering kali menganggap remeh banyak kegiatan yang sebenarnya saya tidak bisa lakukan dengan sesempurna mungkin.  
Sebuah kegiatan yang kita anggap gampang itu belum tentu kita menyudahinya dengan sempurna. Pasti saja ada bagian yang salah dari kegiatan itu. Tetapi bila dengan gigih kita mengulangi kegiatan yang kita anggap gampang itu maka dari semua pengulangan itulah kita mendapatkan pelajaran tambahan.
            Anggap remeh itu biasa, seperti ‘gampang skali, ah itu sa juga bisa, bilang sa boleh gampang tuu, ah itu anak kecil juga bisa apalagi saya, kenapa ko tidak kasi sa saja, dia tau dari mana dan lain sebagainya. Ini suatu kegagalan terbesar.

7.      Ko Sudah
            Ini suatu keputusan juga. Mungkin banyak diucapkan ketika berlansung pembagian tugas atau rapat kerja dalam organisasi. Suatu anggapan yang muncul dari diri seseorang bahwa dirinya tidak mampu dan mengandalkan orang lain.  
Ini sebenarnya kita mau belajar ka atau hanya melihat suatu perjuangan itu lewat begitu saja. Keputusan ini datang ketika seseorang mendapat tugas dan tanggung jawab dalam menyelesaikan suatu masalah. Ketika kita ditunjuk misalnya dalam pemilihan ketua panitia pelaksanaan kegiatan apa saja, baik dalam organisasi maupun masyarakat, pikiran yang tanpa repleks muncul.
            Seperti merasa kurang mampu atau belum bisa, ‘ko sudah yang jadi ketua, ko sudah yang jadi sie acara, ko sudah yang jadi kordinator lapangan, ko sudah kan bisa to, ko sudah sa tidak tau jadi/ belum bisa jadi dan sebagainya. Suatu kegagalan terbesar dalam perjuangan hidup saya.

8.      Sa Tidak Bisa
            Lanjutan dari poin diatas ini tapi agak beda. Ini ada lawan katanya, sa tidak bisa pada halnya saya bisa, sa bisa pada halnya saya tidak bisa. Kata ini kamu akan gagal. Kamu mau bilan tidak bisa, pada halnya kamu bisa berarti kamu menunda keberhasilan yang sebenarnya anda raih, tetapi kamu katakana saya bisa pada halnya kamu tidak bisa, berarti kamu juga memaksa keberhasilan anda agar cepat terlaksana namun akan gagal karena anda belum matang.
Kata ini contohya adalah, sa tidak bisa yang lain saja, sa tidak bisa dulu boleh, sa tidak bisa sa belajar dulu, sa tidak bisa dia boleh, sa tidak bisa orang lain punya, sa tidak bisa kasih, minta, pinjam, dan lainya. Ini juga suatu kegagalan terbesar dalam perjuangan hidup saya.
            Saya juga pernah banyak mengatakan hal seperti ini, dan saya rasa juga efek sampingnya itu. Jadi kalau kata orang bijak ‘Dou, Gai, Ekowai’ (Bahasa Mee : Lihat, Berpikir, Bekerja), jadi ini artinya bahwa, lihatlah dahulu kemudian berpikirlah dan kerjakanlah bila sudah matang.

9.      Malas
            Dasar pemalas. Musuh terbesar dalam perjuangan hidup saya adalah saya sendiri. Kok bisa, iyalah kan saya yang hidup dan berjuang untuk hidup, bukan kamu. Dimana saya menang dalam perjuangan hidup saya adalah ketika saya bisa menakhlukkan diri saya. Ketika saya dikendalikan oleh rasa malas saya dalam perjuangan hidup saya maka disitulah saatnya saya harus berjuang dengan gigih melawan rasa malas saya.
            Kenapa kata ini tidak nomor satu saja. Tapi tidak, ini hanya topiknya saja dari beberapa poin diatas ini. Contoh dari kata-kata orang yang dasarnya pamalas seperti saya adalah; sa malas belajar lagi, sa malas kerja, sa malas olahraga, sa malas bawa atau ambil, sa malas mandi, sa malas pikir, coba, bicar dan lainnya. Tapi jangan kamu malas bernafas saja, nanti kamu ke dunia lain. Yaah gagal.

10.  Tidak Mau
Yang terakhir adalah tidak mau. Kawan – kawan seperjuangan yang saya cintai, poin yang terakhir ini sa kasi tugas saja. Tugasya adalah jawab masing-masig dalam perjuangan hidup kawan-kawan semua.

Setelah membaca 10 kata pencipta kegagalan terbesar dalam perjuangan hidup anda ini, cobalah anda renung dengan masing-masing poin diatas ini. Poin mana yang lebih dominan dalam perjuangan hidup anda. Bila dalam perjuangan hidup anda yang lebih dominan adalah poin ke 10 maka, tidak ada rumah sakit untuk mengobati penyakit ini, obatnya adalah anda sendiri.
Akhirnya bila anda merasa saya menegur anda maka tinggalkan pendapat anda yang pantas di kolum komentar yang tersedia dibawa ini. Terima kasih atas kunjungan anda. Selamat berjuang.

4 komentar:

Komentar sesuai dengan kutipan diatas menurut pemahaman anda, harap komentar yang membangun dan bermanfaat.

Translate

Pengikut Web Ini

Popular Posts