Menciptakan
sebuah sejarah yang di kenang banyak orang oleh seseorang, sangatlah tidak
mudah, tidak semudah membalik telapak tangan.
Ajakan
‘mari mengenal sejarah’ bukan berarti kita (pembaca) mengenang suatu sejarah
atau suatu tindakan yang kita pernah melakukan dan kita mengingat kembali. Tetapi,
disini adalah bagaimana caranya orang
muda Papua mengenal sejarah yang tidak pernah kita sendiri melakukannya. Tetapi
yang pernah dilakukan oleh para pendahulu dan penciptah sejarah tersebut.
Biasanya,
kita mengenal sejarah, hanya pada suatu
aktifitas yang kita lakukan dahulu, dan kita mengingatnya sekarang. Namun
disini kita menafsirkan apa yang pernah dilakukan dahulu dan apa yang kita
harus berikan kepada pendahulu itu.
Dalam
hal ini, kita merasa sangat sulit untuk melakukan, karena dituntut agar orang
muda sekarang harus berbuat sesuatu hal yang mana, sebagai balas budi kepada
pendahulu, yang telah mengorbankan seluruh miliknya bahkan nyawanya mereka
korbankan demi menciptakan sejarah itu.
Kita
merasa bahwa, apa yang kita lakukan sekarang itu mengacu pada tindakan yang
harus besar atau harus membuat sejarah dalam tindakan yang kita lakukan. Karena
berpikir begitu maka semua orang muda Papua yang sudah ataupun yang sedang
menganyam pendidikan merasa saya tidak termasuk didalam rotasi itu.
Setiap
tindakan yang kita lakukan, belum merasa
diri kita puas, belum mencukupi apa yang dahulu pernah dilakukan. Ingin
melakukan hal yang besar, hal itu harus setimpal. Hingga dari itu, bila kita
merasa berat, maka kita merasa tidak
mampu dan menyerah pada suasana yang sedang berlansung.
Namun hal ini wajar kita fikirkan. Tetapi saya mau
tekankan bahwa, kita sebagai generasi penerus suatu bangsa,, atau yang menjadi
tulang punggung bagi suatu masyarakat, maka, sekecil apapun tindakan yang kita
lakukan itu kita sudah membalas budi kepada pendahulu sejarah itu, melalui
bidang atau jalan yang kita bias lakukan.
Yang
paling terpenting adalah melakukan sesuatu hal walaupun sedikit atau kecil,
baru di dihapuskan dari garis kehidupan, itu lebih baik , Dari pada tidak
melakukan sesuatu hal sama sekali baru dihapuskan dari garis kehidupan kita.
Karena kita semua sudah terdaftar nama besar-besar dalam daftar pemusnahan itu.
Maka
dari itu kawan-kawan seperjuangan dan senasib, mari kita bersama-sama mengenal
dan turut merasahkan sejarah yang diwariskan kepada kita oleh para pendahulu
dan pencipta sejarah itu. Karena tolak ukur yang sangat besar bagi kehidupan
kita tergantung pada hal itu. Dari itu, lambat laun kita mengenal sejarah
bangsa ini, maka jalan keluarnya akan terbayang dalam benak kita seketika itu
juga,
Pada
akhirnya muncul pikiran, ah saya harus melakukan sesuatu yang besar demi
sejarah yang sudah di wariskan kepada saya itu. Dan pandangan kita mulai
terbuka luas terhadap apa yang kita harus lakukan ke depan, apa yang kita
kerjakan bermakna balas budi para pendahulu yang menciptakan sejarah.
Sekarang
kita sudah mengenal sejarah, maka kita
sudah tahu bagaimana akan terjadi nantinya. Kita tahu jawabannya apakah
solusinya yang kita harus lakukan agar warisan sejarah ini tercapai dan kita
nikmati bersama.
Namun
dari itu kita semua juga tahu, bagimana dengan keadaan saat ini orang muda
Papua yang masih belum mengenal sejarah besar yang diwariskan itu. Masih ada
rasa cuek terhadap diri kepribadian mereka. Apa yang harus kita lakukan
terhadap mereka?.
Ajaklah
temanmu mengenal sejarah!, berikan dia pandangan yang membuat dia mengerti,
jelaskan apa yang dia tanyakan kepada kita tentang sejarah. Orang muda Papua
harus mengenal sejarahnya sendiri!.
Jangan
ada orang muda Papua yang bikin diri tidak tau walau di bangku pendidikan yang
tinggi. Berpikirlah secara intelektual, buka wawasan secara umum. Bertanyalah
pada mereka yang mengerti. Bertanya pada buku. Dimana saja kita bisa belajar
sejarah bangsa kita agar kita mengerti dan bertindak sesuai kebenaran sejarah.
Salam juang.***
*) Natalis Iyai > Mahasiswa Papua, Mengayam Pendidikan di Pasundan.
hormat kirim nomor mu sy perlu
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus