Selasa, 06 Mei 2014

J A S M E R A H P A P U A


Problem yang terjadi akhir-akhir ini di papua sangat probelematik dan itu mencangkup semua bidang,Kesehatan,pendidikan politik, ekonomi dll. Sehingga Pemerintah maupun masyarakat yang berada diluar Papua ,memandang Papua dari konteks problem yang terjadi dan selaluh menempatkan Papua dengan porsi yang sangat memojokkan pulau emasa itu. Dan itu terjadi bukan hanya di kalangan masyarakat saja, namun juga dikalangan , akademik,negarawan,budawan dll. Sehinggga secara psikilogis membunuh setiap karakter generasi mudah Papua yang ingin maju. Dan menimbulkan ketidak percayaan yang mungkin juga bisa berakir pada perpisahan.

Memang benar tidak dapat di pungkiri problem-problem itu adalah kenyataan.Dan sejak 51 tahun yang laluh tepatnya pada 1 Mei 1963 Papua di anekasi kedalam NKRI sejak itu pulah setiap konsep program dan pengaplikasiannya selaluh di titik beratkan pada,membangun pemerataan,percepatan dan sarana prasarana,sehingga selaluh mentok pada masalah geografis dan keinginan masyrakat papua yang kontra dengan program pemerintah.
Memanang program-proggram perintah itu bukannya buruk. Sisi positifnya kita dapat merasakan perubahan itu,namun pemerintah tidak perna berpikir untuk mencabut persoalan yang sangat mendasar dan menjadi duri dalam dangin bagi rakyat Papua sejak awal di anekasi ,maka hasilnya perintah pun dikritik habis-habisan oleh dunia internasional.
Dengan berbagai upayah untuk menyelesaikan persolan itu, diolog Papua -Jakarta yang di tawarkan Pator Neles Tebai meskipun sudah berpuluh tahun di ajukan ke pemerintah pusat pun tidak perna di merespon hingga saat ini dan Pemerintah tidak perna mengizinkan wartawan asing masuk ke Papua jangan wartawan asing,perwakilan PBB yang ingin berkunjung untuk mengamati kondisi papua saja Pemerintah tidak mengizinkannya.
Pertanyaannya ada apa dibalik itu? dan sebenarnya pemerintah harus berhati-hati dalam mengambil setiap kebijakan.Karena apapun yang kita tanam hari ini itu pula yang kita akan tua di hari esok.Jika benar papua merupakan korban perandingin dan kepentngan kapitalisme dan indonesia menganekasi papua bukan karena manusianya tetapi karena sumber daya alamnya seperti yang di katakan komandan intelejen "Alimurtopo" dan seperti yang telah dicatat sejarah.Bisa jadi hasilnya bedah.
Persolan Papua sebarnya sangat simpel untuk diselesaikan hanya saja pemerinta mempertahankan egonya. Demi membungkam kesalahan yang terjadi di masa lalu. Namun pemerinta tidak menyadari pembungkaman itu akan membuat masyarakat nasional dan internasional semakin bertanya ada apa di balik persoalan papua?, dan jika benar kata bijak yang mengatakan "kebenaran bisa di salakan, namun tidak dapat disembunyikan dan dapat di buktikan" maka sebenarnya Pemerintah sendiri yang sedang melepaskan Papua.
Dan Jika benar dari hati pemerintah ingin mempertahan papua,seharusnya pemerintah memahami apakah makna dari kata Presiden pertama RI. Ir. Soekarno. "Perjuanganku lebih mudah karena mengusir penjajah, perjuanganmu akan lebih sulit karena melawan bangsamu sendiri."Biarkan maktu yang akan menjawab bersam kebenaran sejarah di masa laluh.
If you no your history,can you will not,when you come in from (Bob Marly)
Keterangan:
Menggunakan Kata Anekasi karena " Papua merupakan korban perang dingin dari negara2 Blok barat dan Blok timur dan papua memang dianeksi secara paksa dan hal itu dicatat oleh sejarah. (Tekhom Eman).

*)  Penulis adalah mahasiswa Papua Kuliah di Tanah Jawa

2 komentar:

  1. tULISANNYA BAGUS, TAPI BACK GROUNTNYA BIKIN KITA SULIT BACA

    BalasHapus
  2. Oke kak.. Sekarang bagimana..?
    Mohon masukannya..?

    BalasHapus

Komentar sesuai dengan kutipan diatas menurut pemahaman anda, harap komentar yang membangun dan bermanfaat.

Translate

Pengikut Web Ini

Popular Posts