Problem yang terjadi akhir-akhir ini di papua
sangat probelematik dan itu mencangkup semua bidang,Kesehatan,pendidikan
politik, ekonomi dll. Sehingga Pemerintah maupun masyarakat yang berada diluar
Papua ,memandang Papua dari konteks problem yang terjadi dan selaluh menempatkan
Papua dengan porsi yang sangat memojokkan pulau emasa itu. Dan itu terjadi
bukan hanya di kalangan masyarakat saja, namun juga dikalangan ,
akademik,negarawan,budawan dll. Sehinggga secara psikilogis membunuh setiap
karakter generasi mudah Papua yang ingin maju. Dan menimbulkan ketidak
percayaan yang mungkin juga bisa berakir pada perpisahan.
Memang benar tidak dapat di pungkiri
problem-problem itu adalah kenyataan.Dan sejak 51 tahun yang laluh tepatnya
pada 1 Mei 1963 Papua di anekasi kedalam NKRI sejak itu pulah setiap konsep
program dan pengaplikasiannya selaluh di titik beratkan pada,membangun
pemerataan,percepatan dan sarana prasarana,sehingga selaluh mentok pada masalah
geografis dan keinginan masyrakat papua yang kontra dengan program pemerintah.
Memanang program-proggram perintah itu
bukannya buruk. Sisi positifnya kita dapat merasakan perubahan itu,namun
pemerintah tidak perna berpikir untuk mencabut persoalan yang sangat mendasar
dan menjadi duri dalam dangin bagi rakyat Papua sejak awal di anekasi ,maka
hasilnya perintah pun dikritik habis-habisan oleh dunia internasional.
Dengan berbagai upayah untuk menyelesaikan
persolan itu, diolog Papua -Jakarta yang di tawarkan Pator Neles Tebai meskipun
sudah berpuluh tahun di ajukan ke pemerintah pusat pun tidak perna di merespon
hingga saat ini dan Pemerintah tidak perna mengizinkan wartawan asing masuk ke
Papua jangan wartawan asing,perwakilan PBB yang ingin berkunjung untuk
mengamati kondisi papua saja Pemerintah tidak mengizinkannya.
Pertanyaannya ada apa dibalik itu? dan
sebenarnya pemerintah harus berhati-hati dalam mengambil setiap
kebijakan.Karena apapun yang kita tanam hari ini itu pula yang kita akan tua di
hari esok.Jika benar papua merupakan korban perandingin dan kepentngan
kapitalisme dan indonesia menganekasi papua bukan karena manusianya tetapi
karena sumber daya alamnya seperti yang di katakan komandan intelejen
"Alimurtopo" dan seperti yang telah dicatat sejarah.Bisa jadi
hasilnya bedah.
Persolan Papua sebarnya sangat simpel untuk
diselesaikan hanya saja pemerinta mempertahankan egonya. Demi membungkam kesalahan
yang terjadi di masa lalu. Namun pemerinta tidak menyadari pembungkaman itu
akan membuat masyarakat nasional dan internasional semakin bertanya ada apa di
balik persoalan papua?, dan jika benar kata bijak yang mengatakan
"kebenaran bisa di salakan, namun tidak dapat disembunyikan dan dapat di
buktikan" maka sebenarnya Pemerintah sendiri yang sedang melepaskan Papua.
Dan Jika benar dari hati pemerintah ingin
mempertahan papua,seharusnya pemerintah memahami apakah makna dari kata
Presiden pertama RI. Ir. Soekarno. "Perjuanganku lebih mudah karena
mengusir penjajah, perjuanganmu akan lebih sulit karena melawan bangsamu
sendiri."Biarkan maktu yang akan menjawab bersam kebenaran sejarah di masa
laluh.
If you no your history,can you will not,when
you come in from (Bob Marly)
Keterangan:
Menggunakan Kata Anekasi karena " Papua
merupakan korban perang dingin dari negara2 Blok barat dan Blok timur dan papua
memang dianeksi secara paksa dan hal itu dicatat oleh sejarah. (Tekhom Eman).
*) Penulis adalah mahasiswa Papua Kuliah di
Tanah Jawa
tULISANNYA BAGUS, TAPI BACK GROUNTNYA BIKIN KITA SULIT BACA
BalasHapusOke kak.. Sekarang bagimana..?
BalasHapusMohon masukannya..?