Malam itu saya telepon Mama saya, mengajaknya makan malam
dan nonton film berdua saja.
"Bagaimana dgn istrimu ?"
kata Mama ditelepon. "Saya pikir, pasti akan menyenangkan kalau kita
se-kali-kali keluar berdua
saja,Mama" "Mama mau sekali,"jawabnya.
Keesokan harinya sepulang dari
kantor saya kerumah Mama. Mama berdandan rapih sekali,
menata rambutnya di salon, memakai gaunnya yg terbaik. Gaun yg dipakai pd pesta ulang
tahun perkawinannya ketika Papa masih hidup.
Kami pergi ke restoran yang agak
mahal. Suasananya cukup elegan dan menyenangkan.
Mama menggandeng lengan saya
ketika memasuki ruangan, persis seperti First Lady. Jalannya anggun.
Saya membacakan daftar menu karena
Mama sudah tak bisa lagi membacanya walau dengan kaca mata tebal. Ketika sedang membaca daftar itu,
saya berhenti sejenak menengok ke Mama.
Dia sedang memandangi saya dgn
senyum kasih... dan katanya:
"Dulu, Mama yg membacakan
kamu daftar menu ketika kau masih kecil."
"Sekarang Mama santai saja
ya... giliran saya yg melayani Mama," jawab saya.
Sambil makan, kami membincang kan
banyak hal. Tidak ada topik yg istimewa tapi
obrolan mengalir saja sampai-sampai kami terlambat untuk menonton
film. Setelah selesai, aku mengantar Mama pulang.
Sesampai dimuka pintu Mama,
berkata, "Mama mau pergi lagi dengan kamu, tapi lain kali Mama
yang bayar ya." Saya setuju.
Sampai dirumah, Istriku sdh
menunggu penuh harap, dan bertanya: _"Bagaimana pertemuanmu dng
Mama?_" tanya istri saya dirumah. "Sangat menyenangkan, lebih
dari yg saya duga. Tadinya tidak tahu mau ngomong apa."
Beberapa hari kemudian, saya dapat
berita Mamaku meninggal dunia karena serangan jantung.
Begitu tiba-tiba kejadiannya. Satu minggu berlalu, ada sepucuk
surat, tiba dari restoran tempat Mama dan saya makan malam. Surat itu dilampiri copy tanda lunas dibayar.
Ada selembar kertas diselipkan
disitu, tertuliskan : "Mama sudah bayar makan malam kita, karena rasanya
tak mungkin kita makan bersama lagi. Walaupun begitu Mama sudah bayarkan untuk
dua orang,_ _barangkali untuk kau dan istrimu, anakku, besar sekali arti
undanganmu malam itu sangat berarti dan berkesan bagi Mama. Terima kasih banyak
anakku"
Pada detik itulah aku disadarkan
betapa pentingnya kita menyisihkan waktu serta mengutarakan kepada orang-orang yang kita sayangi mengenai
perasaan sayang kita, tentunya disertai dgn tindakan nyata.
Sisihkanlah waktu kita untuk
mereka yang kita kasihi,
selama mereka masih ada, jangan sampai terlambat kalau tiba-tiba
mereka harus pergi untuk selamanya.
0 komentar:
Posting Komentar
Komentar sesuai dengan kutipan diatas menurut pemahaman anda, harap komentar yang membangun dan bermanfaat.