Rabu, 07 Desember 2016

NENEK SIHIR PENGHANCUR BUMI CENDRAWASIH



Siapakah itu ? “OTONOMI KHUSUS”. Sebagai orang Papua, pasti semuanya tahu kronologi dan identitas dari Nenek Sihir ini. Singkatnya, pada tahun 2001 yang silam, datanglah nenek sihir ini di bumi cendrawasih sebagai ratu yang baik, yang mana dikirim lansung dari negara kesatuan republik Indonesia (NKRI). Dia ditugaskan untuk memadamkan isu-isu memanas yang terjadi di belahan bumi Papua.

Selama masi diakui sebagai Ratu penyelamat, oleh minoritas  masyarakat  Papua, untuk memenuhi segala masalah fundamental yang dihadapi oleh seantero rakyat  Papua. Maka dia adalah sebagai salah satu peredah tenggorokan bagi pemangku kebijakan baik di pusat maupun di dalam Negri Papua.

Beberapa tahun berproses dan akhirnya diterima oleh masyarakat Papua. Dari beberapa kalangan diamati bahwa, Ratu  ini adalah solusi yang terbaik  untuk  mengatasi masalah-masalah dasar yang dihadapi oleh masyarakat Papua seperti ekonomi, pendidikan, kesehatan, dan lainya. Sebelumnya.

Setelah empat tahun berlansung, Ratu ini diteliti dan dinilai dari berbagai lini seperti kaum intelektual, tokoh masyarakat, aktivis dan masyarakat itu sendiri. Maka  munculah ide-ide dari pelbagai lini tersebut bahwa, ternyata Ratu ini tidak seperti yang diharapkan, namun dinilai gagal untuk mensejahterakan rakyat Papua. Maka semua lini ini persatukan ide-ide mereka untuk menolak kembali Ratu ini ke daerah asalnya. Aksi besar-besaran pada tahun 2005.

Namun apa yang terjadi?. Setelah penolakan besar-besaran tersebut Ratu ini masih saja berjalan secara menyelinap. Dia masih memecahkan lukah yang hampir saja sembuh menjadi kambu kembali di beberapa sisi. Maka secara jelas-jelas Dia (otsus) diketahui bahwa Nenek Sihir yang membawa kutukan bagi rakyat Papua itu sendiri.

Itu kronologinya. Sampai sekarang Nenek Sihir ini masih berjalan hingga sedang memasuki umur yang ke 14 tahun. Tetapi problema akarnya bukan menurun namun meningkat di kalangan bangsa Papua. Nenek Sihir ini bukan hidup di kalangan masyarakat namun Ia hidup di oknum-oknum tertentu. Yang pastinya adalah pemangku kebijakan baik dari pusat hingga di dalam daerah.

Oleh karena demikian, maka lini-lini yang tadi akan bertambah jahat dalam mengupas hal ini, dimanakah Nenek Sihir ini tersembunyi?. Apabila Nenek Sihir ini tersembunyi di dalam rumah pemangku kebijakan maka mereka (lini-lini) akan membongkar dan menghancurkannya baik itu dari daerah maupun yang ada di pusat.

Ternyata pihak yang menugaskan Nenek Sihir ini secara diam-diam bekerja sama dengan atasan orang Papua yang bekerja untuk Dia. Bahwa kami akan menambahkan kekuatan untuk Nenek Sihir ini karena kekuatannya semakin berkurang. Dari situ terdengarlah isu Otsus Plus dari kepemimpinan pemerintahan daerah yang baru ini. Menghasilkan banyak pertanyaan dari berbagai lini dan akhirnya diduga bahwa plus-plusan ini hanya kepentingan sekelompok elit politik daerah bersama yang ada di pusat.

Oleh karena hali ini, maka banyak pertanyaan dan kritikan yang muncul dari berbagai lini yang menyebar di belahan bumi Cendrawasih ini. Karena pengalaman yang sebelumya maka plus-plusan ini ditolak secara mentah-mentah oleh aktivis dan intelek Papua. Semua yang dilakukan oleh anak bangsa ini tidak di indahkan satupun oleh pemangku kebijakan daerah maupun pusat.

Oleh karena itu, disini kami bersuara bahwa hal seperti ini perlu disadari oleh kita umat manusia yang punya akhlak luhur Citra Pencipta. Tentunya yang utama kepada pemerintah pusat dan pemerintah daerah, bahwa ‘pertanyaan dan kritikan ini bukanlah sebuah peluru berdarah tetapi ini hanyalah sebuah  obat penghasil kedamaian’.

Maksudnya adalah, pemerintah penghasil obat kepunahan ini harus membuka ruang bebas bersuara (demokrasi), untuk menerima tanggapan, kritikan ataupun pertanyaan yang dihasilkan oleh kalangan masyarakat pada umumnya. Karena ini solusinya akan berdampak baik kepada masyarakat penghuni bumi Cendrawasih yang masih mengalami kutukan dari Nenek Sihir itu.

Karena sebelum kalian sadar bahwa, memang perlu untuk diadakannya ruang demokrasi bagi rakyat Papua mengenai masalah ini, maka kami tetap saja mengirah bahwa otsus ini adalah penghancur bumi Cendrawasih dan segala isinya. Dan  kami masih terus mengupas otsus yang telah gagal itu harus dihapuskan dari negeri kami. Karena kami tidak mau dikutuk terus menerus oleh Nenek Sihir penguasa kegelapan yang ada di tanah Suci kami.

 
Penulis adalah mahasiswa asal Papua, di tanah Pasundan.

0 komentar:

Posting Komentar

Komentar sesuai dengan kutipan diatas menurut pemahaman anda, harap komentar yang membangun dan bermanfaat.

Translate

Pengikut Web Ini

Popular Posts