Senin, 28 Januari 2013

NUTAIGAPUU (Lapar Ubi / Hungry poteitous)


Tanggal 23 januari 2013 adalah hari libur bagi mahasiswa universitas pakuan, Bogor Jatim. Libur tersebut guna mengistrahatkan mahasiswa karena mulai tanggal 29 akan diadakan UAS (ujian akhir semester).
Saya adalah salah seorang mahasiswa universitas pakuan. Saya pun ikut berlibur karena satu mingguh penuh semua mahasiswa dari semester satu alias angkatan 2012 hingga mahasiswa semester lima alias angkatan 2010 semua di liburkan.

 
Hari senin dan hari selasa saya betah di kosan, sambil main game (counter strike). Dan selain itu saya pun mencuci pakaian guna untuk pake saat UAS nanti. Dan selain itu pula saya membersikan ruangan tempat tinggal saya, karena saya membersikan ruangan  sebulan sekali.
Keesokan harinya, rabu, pukul 08.00 WIB, saya merasa bosan karena sudah dua hari saya terpuruk dalam rumah, saya ingin jalan-jalan tapi kemana jalannya? Suara hatiku saat saya keluar kamar dan tarik-tarik badan di terik matahari pagi yang penuh vitamin D. Saya banyak merenung (menghayal).
Andaikan saya di word paradisea (Mapiha) saya akan jalan-jalan ke kebun saya yang penuh dengan nuta (ubi) nomo (keladi) idaha (sayur-sayuran) dan banyak lagi tanaman layak makan lainnya disana. Tidak ku duga aku akan memanen banyak makanan disana, dan sepulangnya saya akan bersenang-senag dengan keluarga saya disana sambil baku lempar kulit ubi.
Terbayang kebun yang ku tinggalkan di sana (Mapiha, word paradise), terbayang semua tanaman bagai musim panen tibah, disitu juga terbayang ples (berlapis) mama saya, yang saat itu sedang asyik mengali ubi di kebun tercintaku itu. Saat hujang ia (mama saya) akan memakai koba-koba (payung khas Mapiha terbuat dari daun pandang), saya tahu tanpa mengenal lelah mama saya akan menyelesaikan pekerjaannya.

Aku pun tahu, apabila mama saya pulang dari kebun, maka mama saya akan memasak ubi, keladi, sayur dan sayur lilin (hatu, pego), dan hal ini akan mencukupi makan malam sekeluarga yang nikmat. Biarpun makanan sesederhana ini, akan ada sisa hingga besok pagi, yang akan menjadi sarapan pagi yang nikmat pula. Keluarga sederhana.
‘Waaaahhhh... banyak menghayal ni’ kaget dari penghayalan. Dengan rasa capenya saya menuju kamar kembali, disana saya akan mengambil alat mandi guna membersihkan badan, seusai mandi sayapun bingun kemanakah arah langkah yang patut ku melangkah untuk jalan-jalan.
Ada sebuah pikiran muncul dari benak saya, saya harus ke Gramedia (tokoh buku). Di kota ini (Kab.Bogor) terdapat tiga gramedia, saya akan mengunjungi ketiga gramedia ini, gramedia yang pertama ku harus kunjungi adalah gramedia di Mall BTM kira-kira 2km jarak dari tempat tinggal saya, maka saya harus naik angkot.
Sebelum saya jalan, saya lebih dahuluh menentukan berapa waktu selama saya di gramediapertama ke dua dan ke tiga, maka saya memutuskan lamahnya waktu selama di gramedia yaitu 2 jam. Saya berangkat dari rumah jam 08.14 hingga sampai di gramedia pertama tepat waktu yang di tentukan jam 09.00 saya menghabiskan waktu dua jam disana. Saya akan berpindah.
Dari mall BTM saya akan ke sukasari tempat dimana gramedia ke dua terletak. Disana  aku harus naik angkot 01 karena jauhnya kurang lebih 3km dari sini. Tibah disana pukul 12.09, saya akan segera mengunjungi gramedia dan ku habiskan waktu selama dua jam pula. Jam 02.45 saya meninggalkan gramedia ke dua karena saya akan ke gramedia ketiga, sesuai waktu yang di tentukan.
Dari gramedia ke 2 jarak untuk menuju granedia ke 3 tidak terlalu jauh, kira-kira 1 km dari sini. Saya cepat bergegas dan menuju gramedia ke tiga. Akhirnya tiba di gramedia ke tiga yaitu depan jalan masuk chieled samping hotel pakuan pada pukul 15.20 . disini saya akan membeli sebuah buku berjudul “Ibu Pemimpin Para Pemimpin”. Yang dari dua minggu sebelumnya saya incar.
Saya membeli buku itu se harga 40.000.00, dan 3 buah bolpen seharga 9.500.00 setelah membeli saya membaca halaman-halaman awal dari buku itu, dari dalam gramedia. Di buku itu saya menemukan bab dua yang berjudul “Profesor di Segala Bidang” dengan anak judul ‘Koki Nomor Satu’.saya berlanjut.
Disana saya menemukan kalimat yang berbunyi “ makanan apa yang paling membuat kita kangen?” seketika saya membaca kalimat itu teringatlah saya oleh demo di kampung tengah alias lapar. Sekedip itu saya pun terbayang oleh makanan sederhana yang mama saya hidangkan setiap sore itu. Lambungku makin keras berguncang hingga terasa hampir mau mati rasanya.
Tidak sadar, saya belum makan dari pagi hingga sekarang sudah pukul 17.00 WIB. Karena waktu yang telah saya tentukan sudah habis maka saya akan pulang ke rumah saya. Jarak dari gramedia ini ke rumah saya tidak terlalu jau kira kira sekitar 200 m dari sini. Saya keluar dari gramediadan mulai melangkah jalan kaki menuju rumah.
Uang di saku saya sudah habis, tinggal 500 rupiah (gope) yang menghiasi sakku ini. Karena saya dari rumah tadi pagi membawa uang 50.000.00 dan ongkos angkot secukup yang saya mau gunakan. Sangat hemat. Di tengah perjalanan saya sangat lapar dan keringat membujur deras di badanku.
Saat itu di tengah jalan saya bertemu dengan seorang bapak (40) ia sedang memikul suatu barang yang gayanya mau di jual. Setelah saya amati dari jarak yang sedikit agak jauh, ternyata itu berisi ‘pisang rebus, nasi bungkus (dalam daun pisang), dan ubi rebus. Dan bapak itu biasanya saya sering ketemu di jalan itu sambil jualan.
Anganku, ususku putus satu (tambah lapar), setelah mendekat saya menahan bapak itu dengan rasa percaya diri dan bertanya ‘pa, ubinya satu berapa?’ katanya ‘1.500.00 satu de, beli berapa de?’ ia mengeluarkan beberapa ubi, saya terus terdiam.
 Saya rabah uang di sakku tadi,dan saya kasih keluar gope tadi, sambil berkata ‘pa aku dari gramedia, tadi aku sudah beli buku dan uang saya habis tinggal ini, tentu ini tidak cukup untuk membeli satupun pa’. Bapak itu terdiam sejenak, dan memikirkan sesuatu anganku, saya lanjut berkata ‘ aku lapar sih lapar tapi uangku segini jadi maaf pa’.
Bapak itu berlanjut ‘ ohya ga papa de ambil ubina satu’. Tuhan trimah kasi, kata hatiku, saya dikasih ubi satu yang agak besar pula. Trimah kasi pa trimah kasi aku pulang dulu ya, makasih pa, sambil jalan ke depan, mataku agak kaca, banyak pikiran yang muncul, Cuma memegang ubi saja saya sudah kuat jalan, maka saya cepat berlari sambil jalan menuju ke rumah yang tidak jauh dari sini.
Sesampainya di rumah saya berdoa sebelum makan, dengan penuh kegembiraan dan rasa nikmatnya saya menghabiskan ubi itu berlahan, dengan sedapnya rasa ubi asal bogor ini menjadi makan malamku yang sangat nikmat. Dengan segelas air agua kurasakan kekenyangan malam itu (biasa anak kosan). “Tuhan trimah kasi banyak atas berkat-Mu hari ini, dan lindungilah aku malam ini dalam tidurku. mimpi indah malam kamis.
Nato ‘ jumat 25-1-2013 Bogor JaTim.


LAGU


NUTA IGAPU                                Cipta, Nato

Nu...ta igapuu.....u...uuu    Bokaine tenaaa
Me...kamakida....aa..aaa   Bokaine tenaa
Ref.
Mihogada tenaaa....aaa  tikainotakooo..
Anamakimakeeee nuta notakooo mihogada noooo....
Nikaiha nuta naimeitetakooo.. gada tenanoooo
Ani hege dimiiii....iii kawa uwiheeee...
Ani hege dimiiii...iii meiha naimaitaiii

.....................................................................2x

(tong anana kosan pu lagu)


0 komentar:

Posting Komentar

Komentar sesuai dengan kutipan diatas menurut pemahaman anda, harap komentar yang membangun dan bermanfaat.

Translate

Pengikut Web Ini

Popular Posts