Rabu, 06 Maret 2019

RABU ABU : Saat Istimewa Kembali Pada Tuhan


https://mapiha092.blogspot.com/
Karikatur Tanda Salib oleh abu

Rabu 6 Maret 2019
 Hari ini seluruh Gereja universal memulai masa Prapaskah yang ditandai dengan pembagian abu di dahi kita. Abu ingin mengingatkan bahwa kita hanyalah debu dan abu belaka di hadapan DIA yang sangat berkuasa atas hidup kita. Karena itu sudah selayaknya selama empat puluh hari ini kita mengadakan Retret Agung untuk bertobat dari segala kebiasaan dan kondisi dosa kita. Gereja dalam Konstitusi Liturgi menetapkan masa Prapaskah mempunyai ciri khas, yaitu mengenangkan atau mempersiapkan pembaptisan dan membina tobat.

Bagaimana sikap tobat yang benar? ALLAH melalui Nabi Yoel dalam Bacaan Pertama meminta kita untuk berbalik kepada-NYA dengan segenap hati kita. “Koyakkanlah hatimu dan jangan pakaianmu, berbaliklah kepada TUHAN, ALLAH-mu, sebab IA pengasih dan penyayang, panjang sabar dan berlimpah kasih setia” (Yl. 2: 13). Pertobatan batin harus didukung dan diungkapkan dalam sejumlah tindakan lahiriah, antara lain : “adakanlah puasa yang kudus, maklumkanlah perkumpulan raya, kumpulkanlah bangsa ini, kuduskanlah jemaah” demikian seruan Nabi Yoel waktu itu (ayat 15, 16). Semua umat harus terlibat dalam pertobatan ini.
Bacaan Injil menekankan ketulusan dalam olah pertobatan, jangan sampai kita bersifat munafik dan mencari muka. Tiga unsur pertobatan yang ditekankan oleh TUHAN YESUS yaitu sedekah, doa dan puasa. Dalam memberi sedekah, kita tidak boleh mencanangkan hal itu, seperti dilakukan orang munafik. “Tetapi jika engkau memberi sedekah, janganlah diketahui tangan kirimu, apa yang diperbuat tangan kananmu. Hendaklah sedekahmu itu diberikan dalam tersembunyi, maka BAPA-mu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu” (Mat. 6: 3, 4).
Apabila kita berdoa, kita jangan lakukan seperti orang munafik : “supaya mereka dilihat orang...... Tetapi jika engkau berdoa, masuklah ke dalam kamarmu, tutuplah pintu dan berdoalah kepada BAPA-mu yang ada di tempat tersembunyi” (ayat 6).
Apabila kita berpuasa, sekali lagi jangan pamer diri supaya dilihat orang : “janganlah muram mukamu seperti orang munafik.
Mereka mengubah air mukanya, supaya orang melihat bahwa mereka sedang berpuasa.....apabila engkau berpuasa, minyakilah kepalamu dan cucilah mukamu...” (ayat 17, 18).
Biarlah hanya ALLAH sendiri yang melihat kita bersedekah, berdoa dan berpuasa. Juga jangan suka publikasi biar dikagumi orang lain, ini tidak beda dengan orang munafik seperti YESUS katakan.
Abu yang kita terima mengajak kita terutama sepanjang masa Prapaskah ini untuk mengarahkan hati kepada KRISTUS yang sengsara, wafat dan bangkit demi keselamatan kita. Penderitaan KRISTUS menjadi undangan terbuka kepada pertobatan sejati (bandingkan 2 Kor. 6: 2), sedangkan kebangkitan-NYA menjadi sumber harapan akan kualitas hidup rohani yang lebih baik, bila kita mau merenungkan, menghayati dan melaksanakan Firman-NYA.
Dan kualitas hidup rohani orang beriman ditandai dengan doa, mati raga (pantang dan puasa), serta tindakan kasih kepada sesama. Semuanya ini tentu tidak terbatas pada masa Prapaskah saja, melainkan sepanjang hidup kita.
Masa Prapaskah adalah masa penuh rakhmat, karena kita secara khusus diajak untuk merenungkan belas kasih dan pengampunan ALLAH yang tidak terbatas. Kita juga harus mengadakan mawas diri, melihat secara jujur diri kita sendiri yang sering menyeleweng kepada dosa dan tidak peduli kepada sesama.
Untuk itu kita perlu bertobat melalui pengakuan dosa dan niat untuk lebih memperbaharui hidup kita.“Jangan biarkan masa rakhmat ini berlalu sia-sia” demikian pesan Paus Fransiskus dalam Surat Prapaskah 2019.
Ya YESUS, arahkanlah hidupku di masa Prapaskah yang penuh takhmat ini untuk memperbaharui diriku melalui doa, pantang, puasa, matiraga dan tindakan kasih, hingga iman, pengharapan dan kasihku kepada-MU semakin mendalam. Amin.


Sumber : catholiccompany.com
Malanesian Island Indonesia

0 komentar:

Posting Komentar

Komentar sesuai dengan kutipan diatas menurut pemahaman anda, harap komentar yang membangun dan bermanfaat.

Translate

Pengikut Web Ini

Popular Posts