Foto doc: Kartinian Papua |
Visi-mu
sangat luar biasa pahlawanku Henny Lani, dalam setiap “meja kopi ” (sebutan diskusi dari kumpulan makhluk yang terus
diburu oleh Negara ) dan kau selalu
ucapkan kalimat ini sembari mengakhiri kesimpulan dari meja kopi dan memulai
salam pembebasan. Kata ini jugalah yang menjadi pion tumbuhnya baja dalam diri
penerusmu yang juga menjadi buruan di tanahnya sendiri.
Kata-katamu
sungguh ku hafal bagaikan lagu yang berjudul “my love” milik grup band westlife tahun 90-an. Panggilan jiwa-ku
meronta-ronta demi sesuatu yang sungguh nyawa menjadi taruhannya. Sangat tak
adil rasanya ketika membiarkan orang asing mengambil harta benda milik saya
yang sangat berharga itu. Bahkan menjadi bahan dasar pembuat bom nuklir yang
saat ini ditakuti dunia.
Baja
yang kau tanamkan, kau pupuk dan kau sirami setiap harinya menjadi subur dan
menghasilkan buah yang berlimpah, setiap individu yang merasakan buah dari
visi-mu itu, jiwa mereka menjadi baja, dan meronta-ronta hingga ke titik darah
penhabisan, demi menjalankan tongkat estafet yang nyawa adalah taruhannya.
Hingga
pada kesempatan ini, nafas tersendak tak teratur dan jantung mulai berdenyut
kencang disudut kota dosa seketika melihat kabar dari penerusmu Suzan yang
telah berpulang ke pangkuan Bapa di Sorga. Sayang seribu sayang, jiwa boleh
baja, tetapi tidak dengan tubuh. Susan tak berdaya ladeni pemangsa yang tangguh
dan gigih dalam pemburuannya untuk mendapatkan mangsa.
Sunguh
ironis, bukan. Tetapi pada kesempatan kali ini, ada pepatah yang bisa
menjinakkan debaran jiwaku bahwa, mati satu tumbuh seribu. Iya, memang benar,
pil pahit yang kami telan, selalu ada air untuk menghilangkan rasa pahit itu,
walaupun pil pahit itu kami telan berkali-kali.
Bersama
ini, kami ucapkan turut berduka cita atas meninggalnya Bapak Lukas Enembe. Kami
benar-benar sadar bahwa beliau sudah lama menjadi selumbar di mata saudara
kami, namun mereka tidak melihat gajah di mata mereka sendiri. Namun Sang
Pencipta memperhitungkan perbuatan baik beliau kepada umat-Mu.
Orang
yang berbuat kebaikan bagi banyak orang, dimana-mana selalu saja ada musuhnya.
Begitupun dengan orang yang berbuat jahat bagi banyak orang selalu saja ada
musuhnya dimana-mana. Tetapi seketika dua orang ini digabungkan menjadi satu,
maka dimana-mana tidak ada musuhnya, yaitu orang yang berbuat kejahatan demi
banyak orang dengan cara yang baik, teratur dan rapih. Bagaimana menurutmu
wahai para pembaca yang terhormat.
Dari
sudut kota dosa yang penuh dengan bisingan kereta api, kami berpesan kepada
kalian yang memiliki jiwa sekuat baja untuk mengerjakan panggilan jiwa kalian,
ingat visi Henni, “bicara sedikit banyak kerja.” Kami akan mengakhiri ini,
dengan satu kata ‘lawan’. Tiada kata
mundur. Mundur, mati, maju mati, lebih baik maju, baru mati, daripada mundur,
diam tetapi mati.
Kami
mengenal kalian wahai pujannga bangsa, perempuan Papua yang ada di jalan tua di
saat ini, kenalilah domba yang ada di samping kalian, karena kita tidak tahu
hatinya adalah serigala. Karena kita semua tahu, siapapun di dunia ini yang
berdiri di jalan yang benar, maka kemenangan ada di pihak yang benar, walaupun
itu memakan waktu yang lama ataupun memakan harta, benda, dan segala sesuatu,
bahkan nyawa taruhannya sekalipun.
Waktu
tak akan mundur dan mencatat se-detik pun kembali ke detik yang sebelumnnya,
kecuali jam yang kita miliki telah rusak dan distel ulang oleh pengguna. Sejarah
sudah, akan dan terus mencatat kebenaran yang sudah kita lalui. Maka itu,
jangan menyerah selagi kemenangan ada didepan mata kita.
Kebrutalan
sedang terjadi di mana-mana, karena musuh telah melihat pintu gerbang
kemenangan sudah di depan kita. Maka, dimanapun kalian berada, selamat
menyambut dan memasuki tahun baru 2024, tahun yang penuh kebrutalan, tahun yang
penuh dengan konflik horizontal, konflik fertikal, konflik antara pengusaha dan
pemilik hak ulayat, konflik karena hukum omnibus, konflik karena suap, konflik
karena korban miras dan narkoba dan sebagainya.
Sesuai
perediksi rahasia umum yang telah diketahui bersama, bahwa ada sebuah scenario
darama yang disusun oleh para antropolog selama bertahun-tahun lamanya untuk
memusnahkan suatu etnis, maka, berbagai kebrutalan yang akan terjadi di tanah
ini, sudah masuk didalam peta scenario itu sendiri. Sudah dibuat sedemikian
rupa, dihiasi oleh sesuatu yang baik, namun menghancurkan.
Kawan-kawan,
apabila kalian melakukan sesuatu hal sesuai profesi anda sebagai apa, dan
profesi itu baik untuk mencerdaskan bangsa ataupun memajukan sesuatu hal, maka
hal itu adalah sesuatu yang paling keji dimata penguasa saat ini. Namun
sebaliknya, apabila kalian melakukan profesi kalian dengan hal yang tidak baik,
atau mematikan bangsa dan menuju proses genosida ataupun yang lainnya, maka itu
adalah hal yang paling baik di mata penguasa saat ini, karena kalian perlu
ketahui bahwa penguasa saat ini adalah setan, yang menyukai hal-hal negatif atau yang tidak baik.
Satu-satu
gugur, tetapi berribu-ribu sedang tumbuh, semoga kalian senantiasa menyitipi
buah visi dan menjadi hati baja untuk menutup pintu penderitaan ini. Kain sang
Bintang Fajar sedang menanti, alam raya akan menyaksikan dengan gembira, fajar
timur akan menyinsing, seluruh bukit diselimuti oleh kain yang selama ini
menjadi misteri, kain mitos yang ngeri untuk diceritakan dihadapan banyak
orang. Sesuatu yang hampir sirnah, namun bangkit membawa suasana yang damai, sejahtera, nyaman,
adil dan makmur. Bernyanyilah dengan lantang lagu ‘Hai Tanahku Papua’.
Jangan
bertanya, siapa saya, namun sadarlah, saya Papua, dan akan muncul sendiri, apa
pernyataan anda selanjutnya. Karena buah kelapa tidak pernah jatuh dibawa pohon
gerseng, tetapi jatuh dibawa pohon kelapa, kecuali dengan sengaja kita taru
diatas pohon gerseng dan jatuh karena guncangan angin.
Senyum
itu murah, obat awet muda juga itu. Tidak semua barang murah adalah produk KW.
Akh, apa singkatan dari KW dan jelaskan maksudnya? Siapa tahu, selama ini kita
jadi produk KW lagi, yah, selamat menikmati indahnya kehidupan ini.
*) Penulis
adalah mantan alumni senior.