Ilustrasi Senja sirnah (melinweb) |
Membingunkan bukan,? Sungguh. Saya sedang
mengalami sakit yang parah, setara goresan kasar yang tersayat ketika jatuh
tanpa kendali dari motor pada jalan beraspal yang dipenuhi dengan batu kerikil
kecil. Terasa perih, seperti saat kita memandang luka sayatan tadi setelah satu
jam kemudian.
Juga terasa sakit
seperti engkel kaki atau lengan tangan yang dislokasi dan tergerak tanpa sadar.
Saya baru dapat sakit, namun pada saat yang bersamaan, saya juga tidak tahu
tubuh bagian mana yang terserang oleh sakit ini. Orang lain yang memandang saya
pun merasakan hal yang sama, mereka melihat saya sakit, tapi mereka tidak tahu
ditubuh mana terdapat sumber sakit itu.
Pada saat ini pula,
saya ingin pergi konsultasi ke dokter. Saya putuskan untuk segera ke dokter dan
mengambil rujukan untuk membeli obat peredah rasa sakit ini. Namun saya
tersendak berhenti dengan wajah yang aneh bercampur bingung, mereka yang
bersama saya pun berharap agar saya sudah mendapat solusi untuk meredahkan rasa
sakit yang saya baru saja sedang derita ini.
Akhirnya saya
sadar, kalau setelah dipikir-pikir, ternyata saya belum tahu dimana sumber dari
rasa sakit yang saya derita ini, seperti apa gejalanya dan dari manakah itu
berasal. Rasanya hal ini tak asing bagi semua individu, tapi jenis ini tidak
pernah diklasifikasikan dalam rantai mahkluk hidup di biosfer ini. Penawar dari
sakit ini memang ada, tapi kepatenannya tidak ada seorang pun yang akan
mengakuinya.
Sungguh ironis
bukan ?. tiada seorang pun yang ada di bumi ini kebal terhadap sakit ini, ia
akan menghampiri setiap insan. Hanya kesempatan untuk menghampirilah yang
berbeda pada setiap orang. Termasuk gejalanya juga pasti berbeda, tergantung
pada usia, suasana, tempat dan hal lain.
Rasa sakit ini,
menurut pendapat saya bahwa, saya akan golongkan kedalam teori evolusi, yang
artinya, suatu proses perubahan bentuk makhluk hidup dari bentuk yang sederhana
atau tidak kompleks menuju kepada suatu bentuk lain yang lebih kompleks dalam
kurung waktu yang berlansung lama. Sakit yang saya derita ini juga sama halnya
dengan teori ini, artinya bahwa dari keadaan sakit sekarang, akan berproses
menuju kepada tahap penyembuhan dengan waktu yang sangat lama.
Sakit ini juga bisa
diibaratkan dengan wabah yang sedang melanda dunia saat ini, yaitu corona virus
19. Bahwa masyarakat yang berdiam di daerah yang suhunya dingin atau bersalju,
mereka lebih rentan terpapar covid-19, tetapi bagi masyarakat yang tinggal di
tempat yang suhunya tropis seperti di Indonesia ini, mereka tidak dengan mudah
terpapar.
Artinya bahwa,
tempat tinggal sangat berpengaruh terhadap sakit jenis ini. Bila berada di
tempat-tempat tertentu yang mendukung seseorang untuk mengalami sakit yang
lebih parah ataupun mengalami gejala sakit yang biarpun parah tetapi dengan
cepat akan berlansung sendirinya, tanpa disadari oleh si penderita.
Arti dari kata
pengantar diatas ini yang sesungguhnya saya ingin sampaikan kepada saudara
sekalian bahwa, yang namanya derita patah hati ketika orang yang paling kita
cintai telah berpulang kepada sang khalik. Tiga hari yang lalu, ibu kandung
dari teman saya telah meninggal dunia. Teman saya saat ini bersama saya di
tanah rantau, sedang berburu ilmu.
Lebih kurang dari
rasa sakit karena patah hati yang teman saya alami saat ini, saya telah
goreskan diatas, mungkin jauh dari apa yang teman saya rasahkan, namun ini yang
saya bisa. Posisi saya saat ini, bukanlah seorang novelis atau pengarang puisi
handal yang karangannya menjadi best seller di gramedia, namun intinya saya mau
sampaikan kepada teman saya bahwa dari lubuk hatiku yang paling dalam, saya
turut berduka cita atas berpulanggya ibunda terkasih dari teman saya, semoga
diberi ketabahan dari sang pencipta manusia dan segala isi jagat raya ini.
Dengan ini, saya
pribadi sadar bahwa, teman saya terpapar rasa patah hati yang sangat mendalam
karena dia berada di daerah yang bersalju, atau di tanah rantauan. Dia juga akan
berevolusi dengan rasa patah hati ini dalam kurung waktu yang berlansung lama,
biarpun ia kembali ke kampung halamannya yang penuh dengan susu dan madu.
Patah hati jenis
ini, tak ada seorang pun di dunia ini yang siap menggantikan sosok pribadi yang
telah hilang, walau dengan cara seperti apa, tetap tidak bisa tergantikan. Maksudnya,
bila ada kerabatnya yang bersedia memberikan obat dari rasa patah hati ini,
sama halnya dia hanya mau memperdalam patahan hatinya itu. Hal ini, biarkan
sajalah, seperti teori evolusi, sendirinya akan sirnah dan ia akan mendapatkan
perubahan dalam diri dia, hanyalah dia sendiri yang bisa sadar akan perubahan
ini.
Pada dasarnya, derita
patah hati ini tidak haya mentok kepada isi dari cerita ini, namun pada hal
lain atau orang lain juga berlaku metode yang sama. Tergantung kepada sedekat
mana orang yang kita cintai itu dan pada posisi seperti apa dia harus beranjak.
Semuanya hanyalah satu paket, tetapi beda warnanya saja.
Demikian saya
tuangkan perasaan saya untuk teman saya, bila ada kata yang tidak berkenan,
mohon dimaafkan dan bila ada makna dibalik goresan ini, maka anda sudah
mengetahuinya sekarang. Tuhan Yang Maha Esa memberkati kita sekalian.
*)Mapihaparadiseae