Jumat, 24 April 2020

Adakah Perjuangan Yang Keras dan Berbuah Kosong ?

www.mapiha092.blogspot.com
Sunset Karikatur
 Halo, teman - teman sekalian.
 Saya jamin bahwa ketika melihat judul dari cerpen ini kalian dengan tegas mengatakan bahwa ‘tidak’. Ini adalah jawaban yang tepat bagi orang yang tidak mau disebut ateis. Karena iman kalian kepada sang khalik bahwa akan memberi kalian buah dari perjuangan itu.
 Baikalah, ijinkan saya bertanya kepada kalian.  Adakah diantara kalian yang berjuang demi sesuatu hal dan tidak berhasil?,  walaupun perjuangan itu memunyai pengorbanan harta benda yang cukup banyak?.  Berapa persen kemungkinan yang kalian kira jika benar-benar hal demikian ini pernah ada?.

 Perjuangan yang saya maksudkan disini adalah perjuangan individu dalam menghadapi hal apa saja yang anda perjuangkan. Tentu saja hal yang anda perjuangkan disini memakan korban tenaga, waktu, uang, bahkan hingga harga diri anda dipertaruhkan hanya menjadi buah bibir bagi warga untuk orang tua atau keluarga yang kita cintai.

 Dalam perjuangan hidup model ini, saya utarakan bagi perjuangan yang menyita bayak waktu bagi anda, disinipun sebuah korupsi umur terjadi dan anda merasahkannya benar-benar bahwa hal ini menyakiti anda dari darah, daging, tulang dan sum-sum.  Saat ini akan terjadi kesungguhan hati, anda akan tertunduk dan berdoa kepada sang khalik guna meminta petunjuk dari pada-Nya.

 Hal ini sedang terjadi dan berlalu terus-menerus hingga bertahun-tahun. Anda adalah pemimpin dari perjuangan ini, anda yang mempunyai hak mengakhiri dan terus memperjuangkannya. Keluarga yang kita cintai saat ini tengah melakukan hal yang sama untuk mendukung kita memperjuangkan ini. Mereka pun mengalami hal yang sama seperti kita rasakan, terlebih kepada orang tua dan saudara saudari kita.

 Harapan dari masyarakat dan keluarga semua agar apa yang menjadi perjuangan anda saat ini harus membuahkan hasil. Tentu saja bahwa buah dari perjuangan yang anda perjuangkan ini adalah suatu hadiah terbesar yang anda berikan kepada meraka. Hal ini tidak terlepas juga terhadap wanita yang berjuang mengantar anda kepada jalan perjuangan mandiri ini, bahwa anda akan membayar seperempat dari dari harga air susu, darah dan daging yang telah membesarkan anda.

 Dalam perjuangan ini anda harus sadar bahwa ada selusin perangkat besar yang telah tertata rapi pada urutanya. Mereka sedang dan telah menata perjuangan anda. Saat ini, segenap perangkat ini telah sepakat bahwa hasil dari  perjuangan yang anda pegang kendali  akan tercapai segera. Ini telah sampai di ambang pintu penuaian.   Anda dan perangkat ini telah sepakat bahwa Tuhan telah bekerja sama dalam perjuangan ini.

 Pembaca yang saya hormati, kita telah sampai pada bagian akhir dari cerita ini. Lantas, apa maksud dari cerita diatas ini?. Inilah endingnya. Anda sebagai pemegan kendali sebuah perjuangan seperti yang saya ceritakan diatas harus berpulang kepada sang kahalik.

 Inilah kehendak-Nya. Tuhan telah memutuskan akhir dari semua ini untuk datang kepada pangkuan-Nya.

 Ijinkanlah saya bertanya kepada anda semua, bahkan kepada Tuhan!, adakah perjuangan yang keras dan berbuah kosong ?. Ataukah ini yang namanya hukum tabur tuai, atau hukum apa, sebab akibat kah ?. Dan masih banyak lagi pertanyaan yang terukir di benak ini.

 Bila pembaca yang saya banggakan memunyai hal yang sama dalam cerita ini, silahkan bertanya-tanya, semoga anda bisa mendapatkan jawaban yang memuaskan. Cerita ini, penulis goreskan dalam rangka mengenang meninggalnya Sdr.Nelson Madiba Tebai, mahasiswa semester 8 (delapan) FKIP, Universitas Cendrawasih.

*) Mapiha Paradiseae   




Malanesian Island Indonesia

0 komentar:

Posting Komentar

Komentar sesuai dengan kutipan diatas menurut pemahaman anda, harap komentar yang membangun dan bermanfaat.

Translate

Pengikut Web Ini

Popular Posts