Sabtu, 22 Februari 2020

Novelis Papua, Aprila Wayar Telah Merilis Novel Ke Empatnya


Aprila Wayar
Aprila Wayar (dok lokadata)

Saya pribadi, bangga dengan kaka Aprila Wayar yang telah dinobatkan menjadi novelis pertama prempuan Papua. Beliau, bagi saya adalah seorang figur bagi prempuan Papua lainnya, agar memiliki jiwa membaca dan menulis, minimal menulis status di media sosial dalam beberapa pragraf. 

Beliau juga dengan tidak secara lansung mengajak Prempuan Papua lainnya, untuk turut berpartisipasi dalam menulis kisah indah yang mereka telah alami sendiri. Karena orang bijak katakan bahwa ‘’sebuah kisah akan dikenang oleh banyak orang bila dituangkan dalam bentuk tulisan ’’.

Saya juga secara pribadi mengapresiasi dan berterimakasih kepada  kaka Aprila yang mana telah menjelaskan kepada dunia bahwa inilah perempuan Papua yang sebenarnya. Dari berbagai segi telah dijelaskan dalam dua novel pertamanya yang beliau tuangkan. 

Kemudian beliau juga telah menjelaskan dengan sempurna bahwa seperti apa pandangan orang asing untuk Papua dalam novelnya yang berjudul ‘Sentuh Papua’. Dalam novel ini pula beliau menjelaskan pemahaman bagimana nasib jurnalis asing bila meliput di Papua “Hal yang harus dipahami adalah apabila jurnalis asing diperbolehkan secara legal masuk ke Papua, mereka tidak akan diperbolehkan meliput apapun terkait OPM ataupun aspirasi Papua merdeka. Mereka hanya akan meliput kesuksesan pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia di Papua.” Hal 232.

Dengan hal seperti ini tidak menutup kemungkinan bahwa akar masalah Papua pelan-pelan diangkat di mata dunia. Dan dalam hal ini kami masyarakat Papua butuh banyak. Ini adalah doa dan harapan masyarakat Papua yang telah lama merindukan hadirnya keadilan yang menyeluruh. 

Saya pribadi ucapkan selamat kepada kaka Aprila Wayar atas terlirisnya novel ke empat yang berjudul ‘Tambo Bunga Pala’. Garis besar dari isi novel ini menguak tentang kisah yang diceritakan ibunya mengenai kisah heroik leluhurnya dalam mempertahankan tanah tumpah darah akan selalu memanggilnya pulang. 

Pada awalnya kaka Aprila telah menerbitkan novel ‘Mawar Hitam Tanpa Akar’ pada tahun 2009, novel keduanya ‘Dua Perempuan’ terbit pada tahun 2013, dan novel ketiganya ‘Sentuh Papua’ diterbitkan tahun 2018.

Kaka sungguh luar biasa, saya harap novel ini bukan merupakan novel yang terakhir. Semoga saya bisa memesan novel ini untuk menjadi bahan perenungan dan dasar motivasi saya untuk harapan saya ke depan. Sekali lagi terimakasih kaka. 

*)Mapiha Paradiseae.
Malanesian Island Indonesia

0 komentar:

Posting Komentar

Komentar sesuai dengan kutipan diatas menurut pemahaman anda, harap komentar yang membangun dan bermanfaat.

Translate

Pengikut Web Ini

Popular Posts